Pemetaan
umat Islam oleh orang-orang barat pengkaji bangsa dan peradaban timur,
dalam beberapa segi pendekatan, yakni; psikologi, sosiologi dan
historiografi.
1. Psikologi:
Pluralis, Puritanis, dan moderatis.
a. Pluralis adalah orang-orang yang mengakui bahwa kebenaran tidak hanya satu, bahkan bisa semua benar.
Pluralis ada tiga macam: apatis, naturalis, dan transendental.
1. Pluralis apatis adalah orang-orang yang kurang berilmu dan frustasi.
2. Pluralis naturalis adalah kaum ilmuwan dan filosof umum (dahriyun).
3. Pluralis transendental adalah dari kalangan ilmuwan yang ruhaniawan
(Ulul Albab/cendikiawan), ahli fikir, ahli dzikir dan istiqamah dalam
amal shaleh.
Kelompok yang ke tiga inilah 'ulama' yang Rosyidun.
b. Puritanis.
Adalah kaum muslimin sangat konsisten pada gerakan pemurnian ajaran Islam, atau kembali pada syariat Islam.
Puritanis ada tiga macam, yakni: Fanatik, obyektif dan sufistik.
1. Puritanis Fanatik.
Mereka adalah kaum puritan taqlid buta kepada firqah atau jama'ah nya.
Kebanyakan mereka adalah kaum awam dari firqah (aliran pemikiran aqidah
atau teologi) salafi, Wahabi dan Ikhwanul muslimin.
2. Puritanis Rasionalis
Mereka adalah kaum puritan yang lebih rasional akademik. Kebanyakan
mereka adalah para akademisi yang "mendapatkan hidayah" kemurnian dalam
Islam, khususnya dalam masalah aqidah. Mereka biasanya disebut salafi
manhaji.
3. Puritanis Sufistik
Mereka adalah kaum pemurni yang berasal dari kalangan ahli tasawuf.
Mereka juga bisa dikatakan sebagai Sufi sunni. Mereka adalah orang-orang
yang mendapatkan rahmat keluasan ajaran Islam, sekaligus terbimbing di
dalam syariat Islam yang benar dan diridhoi Allah SWT.
c. Moderatis
Moderatis atau kelompok moderat adalah mereka yang sikap mentalnya
akomodatif terhadap keyakinan ahli hadis (tektualis) dan keyakinan ahli
ro'yu (rasionalis) dalam aliran pemikiran Islam. Tidak ekstrim dalam
berislam, khususnya dalam menghadapi peradaban barat. Mereka adalah kaum
Sunni, atau firqah ahlussunah wal jama'ah.
2. Pendekatan Sosiologis.
Dalam prespektif mapping orientalis umat Islam secara sosiologis, umat
Islam ada tiga kelompok; Kelompok keagamaan, Kelompok politik, Kelompok
budaya.
A. Kelompok keagamaan, meliputi; Liberalis, modernis, tradisionalis. fondamentalis.
1. Kaum liberalis adalah kaum yang berfikir liberal (bebas), melepaskan
diri dari sekat-sekat faham keagamaan yang telah ada, secara pribadi.
Atau orang-orang yang berpandangan pluralis (bahwa kebenaran tidak hanya
satu), kebenaran yang satu dan mutlak hanya milik Allah.
Sedangkan kebenaran yang diperoleh oleh manusia, semua nisbi.
2. Kaum modernis.
Adalah kelompok umat Islam sangat akomodatif (sangat menerima) terhadap
kemodernan produk budaya barat. Mereka adalah kaum priyayi dari umat
Islam berbudaya kota.
3. Tradisionalis
Adalah kelompok umat Islam yang secara sosiologis akomodatif terhadap
budaya lokal, sebagai bagian dari warna keagamaannya. Mereka kebanyakan
adalah kelompok ahli Sunnah wal jama'ah yang berbasis pesantren atau
pedesaan.
4. Fondamentalis
Mereka adalah kaum muslimin yang sangat kuat mempertahankan keyakinan
keagamaannya dan bersikap sangat keras terhadap hegemoni tradisi dan
budaya luar, baik dari barat maupun dari timur.
B. Kelompok Politik
Umat Islam dalam peta politik barat di buat dalam tiga kategori; westernis, nasionalis, islamis.
1. Westernis
Adalah kelompok umat Islam yang dalam sikap politiknya sangat barat
oriented. Mereka mendukung model pemerintahan barat yang skularistik
(memisahkan antara agama dengan politik praktis) mereka kebanyakan
adalah umat Islam alumni pendidikan barat.
2. Kategori Nasionalis
Kelompok ini, adalah mereka yang semangat nasionalisme (kebangsaannya),
melebihi semangat keislaman dan kebarat-baratan dalam berpolitik. Kaum
nasionalis berusaha mengkompromikan antara nilai keislaman, budaya barat
dengan potensi dasar dan karakteristik bangsa. Mereka kebanyakan kaum
tradisionalis yang terpelajar. Baik pendidikan ala barat, maupun ala
pesantren
3. Kategori Islamis.
Mereka yang dicap oleh orientalis sebagai kelompok politik Islamis
adalah, orang-orang yang spirit dalam mengatur politiknya kembali
kepada sejarah politik Islam masa lalu (klasik). Perundang-undangan
negara harus merujuk pada hukum Islam formal. Bahkan bentuk negara harus
negara agama (dengan pemerintahan teokrasi). Baik bersifat nasional
(presiden) maupun trans nasional (raja maupun Khalifah).
Kelompok ini adalah adalah para pendukung ideologi Ikhwanul muslimin, Hizbut Tahrir dan Kaum salafi Wahabi.
4. Kategori Militanis
Militanis atau kaum militan Islam, pada dasarnya adalah kelompok Islam
sangat fanatik dan responsif dalam melawan barat. Tetapi di dalamnya ada
dua kategori; radikal dan tidak radikal. Militanis radikal melawan
hegemoni barat secara politik maupun fisik. Sedangkan yang tidak radikal
tidak melawan secara fisik.
5. Kategori Radikal
Umat Islam yang dicap sebagai radikalis oleh barat, adalah setiap orang
Islam yang terang-terangan melawan hegemoni barat, baik secara fisik,
politik dan budaya. Mereka adalah kaum Mujahidin fi Sabilillah di skala
politik global. Peperangan Barat -Timur, baik perang dingin maupun
perang panas.
6. Kategori Teroris
Teroris adalah kategori yang diberikan oleh barat terhadap umat Islam
yang militan lagi radikal, tetapi radikalnya tidak dilakukan secara
terbuka, mereka melakukan perang gerilya dengan hegemoni barat.
Secara gradual ketiga kategori muslim ini musuh barat yang sesungguhnya,
yakni; Militanis, Radikalis dan Teroris. Mereka inilah kaum muslimin
politis formalisme.
Kondisi mereka sangat memprihatinkan, karena kehebatan barat dalam
membuat kesan dan opini buruk terhadap mereka. Sampai-sampai kebanyakan
kaum yang lain, juga turut memusuhi mereka. Karena barat memiliki
teknologi informasi yang canggih. Khususnya di era cyberwarrior
sekarang ini.
C. Pendekatan Historis
Dalam pendekatan sejarah, Orang-orang barat memetakan kaum muslimin menjadi dua kategori, yaitu kaum ortodoks dan kaum modernis.
1. Kaum ortodoks
Adalah kaum muslimin yang secara historis memegangi dengan fanatik
peradaban masa lalu (klasik) Islam. Dan menolak hegemoni peradaban
barat.
2. Kaum Modernis.
Adalah kelompok umat Islam yang dalam prespektif barat sangat apresiatif
(menerima dengan bangga). Mengikuti dan mengkiblat barat, sebagai
sumber sejarah peradaban baru, dan penulisan sejarah baru. Termasuk
dalam hal ini adalah teknologi dan kebudayaan.
Pemetaan sosio, politik dan kultural umat Islam oleh para orientalis
(orang-orang barat pengkaji peradaban timur), adalah karena masyarakat
timur, khususnya umat Islam adalah obyek kajian sekaligus konsumen
produk peradaban mereka.
Sehingga 'kolonialisme' barat atas bangsa-bangsa timur akan tetap lestari.
Produk barat yang berupa modernitas, baik teknologi maupun peradaban
terus digencarkan, sementara umat Islam dibuat sibuk dengan berbagai
issu yang bisa membuat umat berperang sesama muslim sendiri. Dengan
teknologi informasi dan dunia Maya sebagai medan laganya.Yang dikenal
sebagai cyberwar (perang di dunia Maya). Dengan target memecah belah dan
menguasai (Devide at Ampera), sebagai mana VOC menguasai Indonesia.
Wallahu a'lam bis showab
Comments[ 0 ]
Posting Komentar