Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Orang Indonesia.
Oleh ;Kharisudin Aqib
Pendahuluan
-
Bahasa pada dasarnya adalah alat komunikasi baik secara lisan
maupun tulisan.
-
Bahasa asing adalah bahasa yang tidak dipergunakan secara penuh oleh
suatu komunitas, suku bangsa maupun etnis tertentu, sehingga asing bagi lisan
mereka untuk mengucapkannya dan asing bagi elinga mereka untuk mendengarkannya,
atau juga asing bagi mata mereka untuk membacanya.
-
Bahasa arab adalah bahasa asing bagi bangsa Indonesia pada umumnya,
tetapi tidak terlalu asing umat islam,khususnya bagi masyarakat santri, karena
bahasa arab bahasa pengantar dalam ajaran pokok agama islam, disamping karena
bahasa arab pernah menjadi lingua Franca (bahasa pengantar antar bangsa).
-
Pada dasarnya, setiap bahasa memiliki filsafat dan logika bahasa
sesuai dengan akar peradabannya sendiri-sendiri, termasuk di dalamnya adalah
bahasa arab, bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa suku-suku di Indonesia.
-
Mempelajari bahasa asing harus jelas tujuan dan targetnya, apakah
untuk komunikasi lisan, pemahaman tulisan atau untuk menyampaikan gagasan atau
pesan lewat tulisan.
-
Mempelajari bahasa asing juga harus menggunakan method yang
diyakini sebagai paling effeiktif dan effisien.
Langkah-langkah
Pembelajaran Bahasa Arab untuk Orang Indonesia
Langkah
pertama;
Menentukan salah
satu target dan tujuaan pembelajaran
berikut ini:
1.
Untuk komunikasi sehari-hari secara lisan.(maharah kalamiyah)
2.
Untuk membaca dan memahami naskah/teks berbahasa arab (maharah
qira’ah)
3.
Untuk menyampaikan gagasan dalam tulisan berbahasa arab (maharah
insya’iyah)
4.
Atau untuk target menyeluruh (ketiga maharah tersebut).
Langkah
kedua;
Menentukan
methode pembelajarannya;
1.
Jika pembelajaran untuk target maharatul kalamiyah, maka methode
yang paling efektif dan effisien adalah derect method (thariqah mubasyarah);
yakni dengan cara langsung siswa diajak berkomunikasi dengan bahasa arab
tentang tema-tema yang kata-katanya paling sering digunakan dan paling dekat
dengan kegiatan sehari-hari secara tematik. Tahapan-tahapan kalimat yang
dipergunakan pendekatan natural (alamiyah) dan gradual (bertahap dengan
pengulangan sedikit dari kajian sebelumnya). Menghindari penerjemahan verbal,
dan memperbanyak penerjemahan secara sosiodramatik atau penunjukan benda-benda.
2.
Jika pembelajaran untuk
target maharatul qiro’ah, maka methode yang paling efektif dan effisien
adalah pembelajaran gramatikal (nahwu-soroh), dengan pendekatan sosiolinguistik
Indonesia.dengan didukung hafalan mufrodat (kata-kata), secara tematik. Pembelajaran
gramatikal (nahwu-soroh), dengan pendekatan sosiolinguistik, yang dimaksud
adalah pemahaman pengajaran istilah-istilah gramatikal arab (nahwu-sorof)
dengan seperti pemahaman istilah gramatika Indonesia.begitu pula penerapan penyusunan
atau pemahaman tentang susunan kalimat berbahasa arab (jumlah) dengan pemahaman susunan kalimat
dalam bahasa Indonesia.
3.
Jika target pembelajarannya adalah kemampuan membuat atau menyusun
gagasan ke dalam bahasa arab (maharah insyaiyah), atau sekedar menulis
benar, maka methode dectation (imlaiyah). yakni latihan untuk menulis benar dan
mengungkapkan gagasan dengan istilah-istilah yang benar., dengan panduan
instruktur maupun dengan autodidak.Instruktur juga dapat membantu mengembangkan
emajinasi dan korelasi data-data dalam pikiran dengan menggunakan gambar
tematik.
4.
Dan jika yang ditargetkan adalah ketiga atau empat maharah
secara menyeluruh, maka method e yang paling efektif natural method
(methode alamiyah) dan derect method (methode langsung). Dengan tehnis
pembelajaran sbb;
a.
Konsentrasi pada maharoh kalamiyah terlebih dahulu, kemudian
qiro’ah, kemudian kitabah/ imlak dan
baru kemudian insya’.
b.
Menggunakan kata-kata, istilah dan tema-tema pembicaraan mulai dari
yang paling dekat secara alamiyah dengan siswa .
c.
Menggunakan metode peragaan, dramatisasi dan visualisasi dalam
penerjemahan, kecuali sangat darurat.
d.
Setiap awal seson
(pertemuan) dilakukan repetisi (pengulangan)
sebagian materi terakhir.
Langkah ke
tiga;
1.
Istiqamah dalam menerapkan pendekatan, methode dan tehnis
pembelajaran.
2.
Memotifasi dan menghidupkan suasana pembelajaran, dengan konsep
CBSA.
3.
Selalu memberi tugas latihan
(hafalan mufrodat ,istilahat, membaca/memberi
harakat, atau menterjemah dan menyusun kalimat).
4.
Selalu memberi evaluasi dan penilaian terhadap tugas-tugas siswa.
Penutup.
Bahasa arab
sangat penting untuk dimasyarakatkan, karena bahasa arab adalah bahasa agama
islam dan umat islam.
Bahasa arab
tidak akan sulit untuk dikuasai oleh orang Indonesia, manakala instruktur atau
guru dapat memilihkan metode dan pendekatan serta tehnis yang tepat untuk
muridnya.
Keberhasilan
suatu proses pembelajaran, bahasa sangat tergantung pada komitmen siswa dan
guru atas penerapan metode belajar tersebut.